Naskah Drama “Gading Cempaka” Karya Wisran Hadi dan Tambo “Putri Gading Cempaka” Karya S. Amran Tasai: Kajian Intertekstual Julia Kristeva

Karya sastra selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Ketika suatu karya sastra dalam bentuk tulisan berubah menjadi sastra lisan, tentu ada proses yang terjadi sehingga menghasilkan perubahan pada hasil reproduksi dan representasi kreativitas suatu karya. Proses perubahan suatu karya sastra dari lisan ke tulisan dan juga memengaruhi kemurnian karya itu bisa disebut sebagai proses transformasi teks. Penelitian ini mengkaji intertekstualitas naskah drama “Gading Cempaka” karya Wisran Hadi dan tambo “Putri Gading Cempaka” karya S. Amran Tasai. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keterkaitan antar kedua karya yang dijadikan objek dalam penelitian ini dengan kajian intertekstual Julia Kristeva. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori intertekstual yang dikemukakan oleh Julia Kristeva. Teori ini melihat bahwa karya sastra yang tercipta mempunyai hubungan dengan teks yang lahir sebelumnya dan mempunyai hubungan dengan latar sosial penciptaan karya. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan studi kepustakaan. Sumber data penelitian ini, yaitu naskah drama “Gading Cempaka” karya Wisran Hadi dan tambo “Putri Gading Cempaka” karya S. Amran Tasai. Data penelitian tersebut dikumpulkan dengan cara membaca keseluruhan teks secermat mungkin untuk mendapatkan keterkaitan antar kedua karya dan melihat interprestasi pengarang terhadap karya sebelumnya. Setelah menganalisis menggunakan teori intertekstual Julia Kristeva, dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara teks naskah drama “Gading Cempaka” karya Wisran Hadi dengan teks tambo “Putri Gading Cempaka” karya S. Amran Tasai merupakan peralihan dan pemberian makna pesan moral yang berbeda dari dalam cerita rakyat ke dalam naskah drama